16.9.11

Menggambar

Dari kecil aku suka menggambar pernah suatu ketika seluruh tembok rumah penuh dengan coretan gambar "khas" anak kecil. Keinginan menggambar sangat menggebu-gebu, seringkali bapak mengira aku sedang belajar, padahal kenyataannya sedang menggambar orang, he..he...dan yang paling berkesan adalah ketika di bentak guru pada saat kelas 6 sekolah dasar, gara-garanya adalah aku di anggap tidak memperhatikan beliau ketika mengajar, lah wong saya menggambar orang di meja pakai kapur. ha..ha...sebuah kenakalan anak kecil. Setelah remajapun hasrat menggambar masih besar, apalagi ketika salah satu teman sekelas saat SMP pandai sekali menggambar, gambar son goku (dragon ball) dengan rambut runcing yang khas bisa seperti aslinya di film. Dirumah ku coba-coba buat, wah ternyata sulit sekali,bukan gambar kartun malah jadi gambar hantu.

Setelah itu hasrat menggambar sketsa berkurang, muncul lagi ketika saat kuliah, karena adanya mata kuliah "menggambar teknik". Semangatku menyala-nyala, apalagi dosennya ramah memberikan materi dasar-dasar menggambar teknik. Masalahnya adalah ketika praktek menggambar, bukan soal logika menggambar, bukan juga tidak selesai gambarnya, tetapi kenapa gambarku tidak rapi.Dari sini aku mulai menyadari bahwa bakatku menggambar sangat minimal.

Suka dengan bisa (mampu) ternyata beda,aku suka menggambar tetapi tidak mampu menggambar dengan baik, aku suka sepak bola, tetapi tidak bisa memainkan atau menendang bola dengan baik. Aku suka menulis tetapi menulis panjang dan berbobot sepertinya berat untuk dilakukan. Orang lebih suka melihat, menikmati lalu menilai dan belum tentu bisa melakukan, bertindak dan akhirnya puas.(wh)

0 Comments: