Showing posts with label Mahasiswa. Show all posts
Showing posts with label Mahasiswa. Show all posts

27.3.06

Profesionalitas dalam Organisasi Kemahasiswaan

Profesional dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah berkaitan dengan dengam bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan atau keahlian/keterampilan tertentu atau kalau menurut saya bekerja sesuai dengan tanggung jawab yang diembannya. Jadi kalau jadi ketua ya bekerja sesuai dengan kewajibannya sebagai ketua, menjadi ketua bidang ya bekerja dengan bidang yang diembannya, menjadi ketua pelaksana kegiatan misalnya ya bekerja sesuai dengan tanggungjawabnya. Mungkin kalau di dunia kerja lain lagi pengertiannya, yang paling umum adalah hal yang berkaitan dengan pembayaran.

19.3.06

Saat ikut Kemah Kerja Mahasiswa

Kemah Kerja Mahasiswa ke-28 yang tahun ini dilaksanakan di dusun pohbener kecamatan wagir menjadi KKM keempat yang saya ikuti. KKM pertama adalah ketika saya maba, kedua ketika saya semester 4 dan ketiga saya semester 6 dan yang sekarang ketika semester 8. Entah kenapa dalam KKM ini tampak berbeda dengan sebelumnya tidak hanya masalah tempat yang memang dekat dengan kota dibandingkan sebelumnya atau karena posisi saya sebagai perwakilan dari lembaga di teknik yang berbeda dengan KKM sebelumnya, entahlah...

Secara garis besar memang tidak jauh berbeda dengan KKM sebelumnya dan saya juga males menulis disini karena jujur saya tidak terlalu sepakat dengan konsep dari KKM yang saya anggap sudah banyak terjadi ketidakadilan dan penyimpangan.

kesanku setelah satu malem dilokasi dusun tempat KKM adalah sangat membosankan. kenapa? saya sebagai salah satu perwakilan lembaga sepertinya tidak banyak berperan dan banyak nganggurnya, fungsinya sepertinya juga ga jelas cuma memberi masukan terhadap panitia atau menghadiri ketika ada evaluasi terhadap maba. Kirain peran lembaga seperti komdis(Komisi disiplin) yang selalu mengawasi kegiatan KKM mulai dari proyek, acara ataupun pengmas jadi anggota dari tim lembaga diberi tugas misalnya si A mengawasi di lokasi proyek, si B mengawasi di lokasi pengmas nantinya dari pengawasan ini dilaporkan ketika ada evaluasi panitia. Maksudnya sih biar panitia maupun maba melakukan KKM secara bertanggungjawab...(ha...ha.....terlalu mengada-ada ya....)

Menurutku kalau sekarang sih enak jadi lembaga, banyak nganggur tapi orang seperti saya (narsis rek) ga uenak puol, ngantuk tapi ga bisa tidur bawaannya lemes doang.

eh ada satu yang saya anggap perubahan yaitu ketika evaluasi terhadap maba, setelah 4 kali mengikuti KKM baru kali ini ada evaluasi seperti sharing antara panitia dan maba, menurutku itu bagus banget tapi sayang dari pihak panitia seperti tergesa-gesa dan tanpa persiapan sehingga yang terjadi adalah Panitia digurui maba atau Panitia diintrogasi maba atau dengan bahasa lain panitia ditekan maba dalam kalimat sadis panitia menjadi bulan-bulanan maba. Ketika aku melihatnya pingin tertawa juga,...dalam hati kok maba semakin kritis aja.

Paginya setelah minum kopi susu 3 cangkir ditambah sarapan pagi tahu telor aku pamit pulang ma anak-anak senior, ngurus KRS.

Saat ikut Kemah Kerja Mahasiswa 2

Nih dia beberapa foto Kemah Kerja Mahasiswa (KKM)yang dilaksanakan di Dusun Pohbener Desa Gondowangi Kecamatan Wagir kabupaten Malang. Kamera yang rusak membuat kami sulit mengabadikan moment yang bagus.










Dekan FT-UB Ir Imam Zaky,MT ketika habis upacara pembukaan


Kalau ini Foto PD Bidang kemahasiswaan, Ir. Unggul Wijaya,Msc sedang nengok tenda Panitia putri.



Ini Maba sedang rutinitas Pagi....

3.2.06

JANGAN KRITIK KAMI(Senior)

Di ulangi lagi...diulangi lagi........kenapa tidak diomongin dengan kita.......itu salah satu ungkapan yang dilontarkan oleh seorang mahasiswa yang cukup berpengaruh di teknik terhadap saya. Dia mempertanyakan tulisan dan kritikan yang ada dalam majalah SOLID tentang pembinaan, yang dianggap oleh dia dapat mengganggu proses pembinaan yang ada di Fakultas Teknik. Saya cuma menjawab bahwa ini merupakan bentuk usaha yang bisa kami lakukan untuk teknik, kami mencoba memandang dari segi Mahasiswa Baru yang kami anggap sebagai "yang tertindas" dalam hal ini. kami mencoba mengetuk dari pintu hati para senior-dianggap senior-panitia bahwa maba bukan seorang yang "bodoh" yang mau begitu saja menuruti perintah panitia. Kami anggap "maba juga manusia" yang mempunyai hati nurani sama dengan panitia. Sehingga seniorpun harus memberi tauladan bukan hanya perintah-perintah dan perintah.

Dalam majalah Solid ada dua bagian yang mencoba mengajak berpikir tentang esensi dari pembinaan. Bagian pertama dihalaman dua yang berisi ilustrasi tentang perbandingan senior dan maba, dimana maba diharuskan menuruti dan melakukan semua tugas-tugasnya yang berat, hal ini kontras dengan senior yang hanya berleha-leha, bersantai ria. Ilustrasi ini diberi judul PEMBINAAN "KURANG ATURAN" disertai dengan beberapa tulisan dibawahnya yang menjelaskan maksud dari ilustrasi dan judul. Sedangkan tulisan yang kedua berjudul SURAT KEPADA KAKAK-KAKAK SENIOR yang ditulis oleh Irfan Al Akbar. Tulisan ini sepertinya menjadi sangat fenomenal dikarenakan selain dekat dengan Kemah Kerja Mahasiswa ke-28 juga karena mungkin tulisan pertama yang menyinggung tentang proses pembinaan di Teknik. Tulisan ini berbentuk seperti surat pembaca, jadi kalau tidak jeli bisa salah mengerti, dianggap yang menulis adalah Mahasiswa Baru 2005.

Dari sini saya menjadi sadar bahwa fungsi menjadi kontrol sosial seperti pada MISI LPM SOLID memang sangat berat tetapi saya juga sadar ini harus tetap dilakukan sampai kapanpun.

24.1.06

Saat menjadi wartawan kampus

Hari ini menjadi hari yang menentukan, dimana senin(23/1) kemarin tertunda maka hari ini selasa (24/1) majalah SOLID akan dicetak di Surabaya. Masa percetakan sendiri memakan waktu 15-10 hari jadi diharapkan saat daftar ulang senin(6/2) seluruh Majalah bisa selesai di cetak.

Untuk menyelesaikan majalah ini cukup lama, sekitar 3 bulan walaupun begitu penyelesaiannya selalu telat, karena mahasiswa kali he...he.....tidak suka di beri jadwal.....namun begitu seneng juga karena berhasil nyetak, yah walaupun harus banyak berkorban (he....he...) mulai hunting sampai sedikit nulis sampai-sampai ketiduran dibawah komputer.

Terimakasih kawan-kawan semua yang tela membantu penerbitan majalah, semoga amal kalian akan di catat oleh malaikat Ridwan.

7.1.06

Butuh Kesabaran

Jumat (6/1) pukul 15.00 rencananya ada rapat kelembagaan untuk membahas tentang permasalahan kelembagaan yang semakin ruwet.Aq sudah stanby dari pagi dan mempersiapkan segala sesuatu seperti buku, spidol dan berkas lainnya. Setelah semuanya siap, ngegame dulu ah......Akhirnya aq ngegame. Jam di SOLID sudah menunjukan 14.45 kok temen2 belum dateng juga, "ah kan belum pukul 15.00" pikirku, akhirnya aq lanjutin ngegamenya. Tepat pukul 15.00 tiba-tiba dari luar,"Assalamu alaikum"...."Walaikum salam" jawabku, ternyata yang dateng nisye. Masuk nis, sambil sedikit teriak. "mas, kok masih sepi, temen2 lain mana" tanya nisye." Biasa telat, kan indonesia" jawabku. Pukul 15.30 kok masih sepi, yang dateng cuma nand dan upix itupun pulang dengan alasan ada perlu. "mas aq keluar dulu mau rapat di bawah" akhirnya nisye pergi juga untuk rapat KKM di lantai satu. Sampai pukul 17.00 cuma badrun (kapel) yang dateng sedangkan yang lain akhirnya tidak dateng.

Analisa yang aq pikirkan kenapa teman2 tidak hadir adalah :
1. Waktu tidak tepat karena masih suasana UAS ( Sebenarnya ga masalah kan pukul 15 ujiannya udah selesai)
2. Sibuk dan ada acara (iya sih dari beberapa sms yang masuk, ada beberapa bilang tidak bisa dateng karena ada acara tapi apakah semua teman2 yang diundang sibuk semua, pasti ga kan?)
3. Males ke kampus (Nah ini yang paling mungkin dan alasan yang paling sering digunakan)

Akhirnya aq hanya bisa bersabar untuk menghadapi persoalan ini. Memang butuh kesabaran dalam menjalankan organisasi biar tetap jalan.chayoo

2.1.06

Belajar Menulis (1)

Menulis itu sulit?
Masih ingat ketika saya mencoba menulis sebuah opini untuk buletin kampus tempat saya kuliah,tetapi saya merasa sangat sulit mengungkapka ide untuk dijadikan tulisan. Boro-boro dapat satu halaman, membuat satu paragraf sudah mandeg, sulit untuk bisa dikembangkan dan dilanjutkan. Setelah "berjuang" beberapa hari akhirnya tulisan itu jadi, walaupun dalam hati merasa tidak puas dengan tulisan sendiri, seperti ada perasaan kurang dari tulisan itu.

Berhasil membuat satu tulisan tidak membuat semakin percaya diri menulis tetapi malah semakin membuat tidak PD, saya semakin takut menulis. Hingga suatu saat saya mengikuti Diklat jurnalistik yang didalamnya ada materi teknik menulis. Pemateri yang merupakan salah satu senior saya memberikan tugas pada saya dan taman-teman yang mengikuti diklat tersebut untuk membuat tulisan dengan tema bebas tetapi diberi waktu hanya 10 menit.Akhirnya dengan waktu 10 menit saya dan teman-teman berhasil membuat tulisan.Ada kata-kata senior saya yang terus saya ingat setelah semua tulisan dikumpulkan, dia berkata " Sebenarnya anda-anda semua adalah bisa menulis tinggal kemauan saja". Deg...benar juga ya,pikirku.
Kemarin saya sempat membaca tulisan dengan judul "Belajar Menulis" dalam sebuah blog, yang tidak sengaja saya buka ketika sedang searching di google.com. Dari tulisan itu maka lebih terbuka pandangan saya tentang menulis.Dalam menulis ternyata memerlukan dua tahap untuk menghasilkan tulisan yang baik, yaitu tahap menulis dan tahap mengedit. kebanyakan orang melakukan kesalahan fatal dimana menulis dan mengedit dilakukan bersamaan sehingga apa yang terjadi adalah kita akan bingung sendiri tentang tulisan kita sendiri dan sering juga kehilangan ide ketika mau melanjutkan tulisan kita.Itulah ternyata yang saya alami ketika membuat tulisan pertama kali.

Jadi apa yang perlu dilakukan ketika kita menulis?.Pertama adalah menulislah secara cepat, semua ide yang ada dikepala kita keluarkan semua. Jangan memperdulikan hasil tulisan,jelek,tidak nyambung,berantakan. Yang terpenting adalah ide-ide kita bisa dikeluarkan.Nanti setelah tulisan itu jadi,baru diadakan pengeditan untuk memperbaiki dan mempercantik tulisan.Memang sulit sih, apalagi yang tidak terbiasa, tetapi yakinlah bahwa anda bisa, karena menulis tidak tergantung pada bakat tetapi tergantung pada kemauan. salah satu dosen bilang bahwa kesuksesan itu tidak didasarkan pada bakat tetapi didasarkan pada semangat, dosen tersebut mengatakan bahwa 97% semangat baru 3% adalah bakat.Jadi semua orang bisa menulis.