1.8.06

Kembali Ke Asal

Menungso, asale gak ono saiki dadi ono mbesuk ora ono……

Salah satu bait dalam puji-pujian setelah adzan sebelum sholat berjamaah di kampungku. Dalam memang. Pesan yang ingin disampaikan oleh pencipta pujian-pujian tersebut, konon puji-pujian semacam itu diciptakan pada zaman walisongo. Hal ini dilakukan dalam rangka mendekatkan Islam kepada para penduduk jawa, yang pada waktu itu senang dengan nyanyian-nyanyian terutama gendhing. Oleh karena itu dalam upaya dakwahnya para wali menggunakan media puji-pujian yang isinya mengandung pesan, doa ataupun puji-pujian terhadap Rossulloh dan Allah SWT . Seringkali puji-pujian juga menggunakan bahasa arab ataupun bacaan alquran yang di lagu.
Contohnya yang paling terkenal sholawat nariyah…

Sholatulloh shalamulloh….’alatooha rosulluloh
Sholatulloh shalamulloh….’alayaashin habbibillah
………………………………………………….
…………………………………………………


Kembali ke bait puji-pujian diatas, yang kalau diartikan ke bahasa indonesia sebagai berikut……
”.....Manusia, semulanya tidak ada, sekarang jadi ada dan besok tidak ada………”
Dalem kan....Sesungguhnya yang Maha Kekal hanyalah sang Khalik, Pencipta Alam Raya yang maha luas, Hanya Allah yang wujud tanpa permulaan dan selain dariNYA wujud dengan permulaan.

Jadi segala sesuatu di dunia ini hanyalah fana' belaka, dan tidaklah kekal...suatu saat yang kita miliki bahkan yang paling kita cintai akan hilang atau meninggalkan kita.

0 Comments: