5.11.11

Kriteria Malcolm Baldrige

Malcolm Baldrige Natonal Quality Award (MBNQA) awalnya merupakan penghargaan yang diselenggarakan untuk menghormati sekretaris perdagangan Amerika Serikat pada zaman Reagen yang mendukung usaha peningkatan kualitas dalam dunia bisnis guna meningkatkand daya saing Amerika Serikat di tingkat global. Penghargaan ini diberikan setiap tahun yaitu untuk kategori perusahaan manufaktur, Perusahaan jasa dan perusahaan kecil.


Saat ini kriteria Malcolm Baldrige digunakan hampir dibanyak perusahaan di dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia di awali oleh Telkom karena perusahaan BUMN ini selain di catatkan di Bursa efek Indonesia juga Bursa efek New York, sehingga diperlukan kriteria sebagai kualitas perusahaan kelas dunia. Setelah itu perusahaan BUMN yang lain menggunakan kriteria malcolm baldrige seperti Pertamina, PLN dan anak perusahannya, Krakatau Steel, Pupuk Kaltim, Askes, dll. Lesensi di Indonesia dipegang oleh Indonesia Quality Award  Foundation (IQAF) yang berhak melakukan assessment menurut kriteria Malcolm Baldrige.
Malcolm Baldrige bisa disebut sebagai metoda Diagnostic Organisasi yang mengukur kinerja ekselen suatu organisasi secara komprehensif dengan Kriteria yang terdiri dari 7 kategori: Leadership, Customer Focus, strategic planning, ,Measurement Analysis & Knowledge Management, Workforce Focus, Process Management, Result. Ketujuh kriteria ini dibangin berlandaskan 11 nilai inti dan konsep, yang dijelaskan sebagai berikut.

Leadership merupakan arah dan cara pandang, serta nilai-nilai yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin senior dalam suatu organisasi. Dengan tujuan tercipta sebuah sistem kepemimpinan yang didalamnya terdapat : kebebasan berinovasi dan berkreativitas, Semangat kerja tinggi dan memberikan kontribusi yang baik bagi organisasi, Hubungan komunikasi yang erat setiap elemen, Serta nilai-nilai dan harapan yang kuat dan realistis untuk diraih oleh semua karyawan.

Costumer Focus menitik beratkan pada kepuasan konsumen, bahwa banyak faktor yang mempengaruhi konsumen untuk puas seperti segala sesuatu yang diterima oleh konsumen melalui proses pembelian, hak-hak dan pelayanan yang didapatkannya,dll. Sehingga Costumer fokus merupakan konsep yang strategis dimana organisasi dituntut untuk mengetahui keinginan konsumen yang selalu berubah-rubah serta mengetahui perkembangan dan pertumbuhan segmen pasarnya.

Organizational & Personal learning merupakan proses pembelajaran oleh organisasi dan para karyawannya terhadap pengetahuan dengan perbaikan yang berkesinambungan dan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi. Hasil akhir dari proses ini adalah pengakuan dan keyakinan konsumen terhadap produk dan jasa yang diproduksi oleh perusahaan, peningkatan kinerja organisasi, perbaikan kinerja pelayanan terhadap konsumen, peningkatan efektifitas dan produktivitas dari sumber daya yang dimiliki perusahaan, pengembangan kesempatan bisnis baru dan yang terakhir adalah mengurani tingkat kesalahan yang terjadi dan sering terjadi.


Valuing Employess & Partners dapat diartikan sebagai cara  dari organisasi dalam membangun hubungan dengan setiap personal yang bekerja sama dengan perusahaan. Hubungan partnership ini ada yang internal dan eksternal dimana internal berupa organisasi serikat pekerja, memenuhi keinginan karyawan yang sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan, serta memberikan fasilitas-fasiltas yang dapat menunjang loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Sedangkan eksternal berupa kerjasama dengan konsumen, supplier atau rekan kerja. Dari sini harapannya tujuan perusahaan akan tercapai.

Agility diartikan dengan karakteristik yang dapat dengan cepat dan fleksibel beraptasi terhadap perubahan yang datangnya tiba-tiba baik itu perubahan yang datanganya tiba-tiba seperti teknologi, keinginan konsumen. Strategic planing merupakan faktor peningkatan performance.

Focus on the Future adalah mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhan masa depan baik keinginan konsumen di masa depan, pangsa pasar, teknologi maupun faktor-faktor lain di masa depan yang akan berpengaruh terhadap bisnis. Artinya inovasi dan pengembangan produk terus-menerus harus selalu dilakukan

Managing for Innovation, inovasi merupakan suatu tindakan untuk perubahan-perubahan baru yang pakai untuk memberikan perbaikan terhadap produk yang telah dihasilkan, proses-proses produksi serta menciptakan nilai-nilai yang baru bagi stakeholder organisasi.

Management by fact artinya mengharapkan sebuah organisasi untuk meletakkan lebih banyak unsur ilmu pengetahuan di dalam menjalankan organiasainya.Dimana organisai harus memilih indikator-indikator yang dapat menunjukan bahwa data-data tersebut mengarah pada perbaikan kinerja organisasi.

Public responsibility and Citizenship artinya organisasi dapat memenuhi tanggung jawabnya  terkait dengan perlindungan keselamatan dan kesehatan karyawan dan lingkungan sekitar, etika-etika bisnis dan nilai-nilai yang ingin dicapai oleh organisasi.

Focus on results and creating value berarti organisasi dalam melakukan pengukuran kinerja perlu untuk memfokuskan pada hasil yang ingin dicapai, dimana hasil itu digunakan untuk menciptakan dan menyeimbangkan nilai-nilai yang diinginkan dari stakeholder organisasi tersebut. Fokus kepada hasill diperlukan untuk menunjukan fleksibilitas dalam mencapai hasil yang berbeda setiap waktu.

System perspective adalah mengatur organisasi secara keseluruhan dengan segenap komponen-komponen yang dimiliki untuk mencapai kesuksesan. Bahwa dalam organisasi terdapat sistem yang didalamnua terdapat alignment, synthesis dam integration. Alignment berarti penggunaan konsep baldrige category dan core value untuk menjamin kekonsistenan dari rencana-renca, proses-proses dan tindakan-tindakan. Synthesis berarti melihat organisasi secara keseluruhan  dan integration berarti kompnen individu dari sistem manajemn kinerja dijalankan saling berhubungan.

Referensi :
Digilib.petra.ac.id/kriteria malcolm baldrige
Pustakanilna.com/Sistem manajemen kualitas Malcolm baldridge

0 Comments: