Kalau kita bicara tentang Pertamina, kita sedang membicarakan perusahaan energi besar di Indonesia yang mengurus hampir semua kebutuhan bahan bakar kita sehari-hari. Tapi mungkin banyak orang belum tahu bahwa beberapa tahun lalu, Pertamina pernah dibagi menjadi beberapa bagian kecil, yang disebut subholding. Kini, rencananya Pertamina akan menggabungkan kembali tiga bagian dari subholding di sektor hilir menjadi satu.
Pada tahun 2018 sampai 2020, pemerintah mendorong Pertamina melakukan restrukturisasi besar. Tujuannya adalah agar lebih jelas, lebih efisien, dan lebih mudah bekerja sama dengan investor. Dari situ lahirlah enam subholding, yaitu:
- Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk sektor hulu,
- Kilang Pertamina Internasional (KPI) untuk pengilangan dan petrokimia,
- Pertamina Patra Niaga (PPN) untuk perdagangan dan distribusi,
- PGN untuk gas,
- Pertamina International Shipping (PIS) untuk logistik kapal,
- Pertamina Geothermal Energy (PGE) untuk energi panas bumi.
Akibatnya, efisiensi yang diharapkan tidak sepenuhnya tercapai.Dari pengalaman tersebut, Pertamina memutuskan untuk menggabungkan kembali tiga subholding hilir menjadi satu.
Prosesnya akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama (Januari 2026): KPI dan PPN digabung, sementara sebagian bisnis PIS yang berhubungan langsung dengan keduanya ikut bergabung.Tahap kedua (Oktober 2026): PIS beserta anak usaha lainnya resmi digabung ke dalam subholding hilir baru.Targetnya, sebelum tahun 2027 seluruh proses selesai, dan Pertamina punya struktur bisnis di sektor hilir yang lebih sederhana.
Jadi, dulu Pertamina dipecah untuk meningkatkan transparansi dan fleksibilitas bisnis. Sekarang, karena kebutuhan efisiensi dan integrasi, tiga anak usaha hilirnya akan digabung lagi jadi satu subholding. Kisah ini menunjukkan bahwa strategi bisnis tidak bisa tetap statis.Kadang dibagi supaya fokus lebih baik, kadang digabung lagi supaya lebih efisien. Yang paling penting, tujuan akhirnya tetap sama: memberikan energi yang aman, lancar, dan bisa diandalkan untuk seluruh rakyat Indonesia.