21.5.06

Saatnya bangkit

Bangkitlah....
lawan....
katakan putih adalah putih
katakan hitam adalah hitam
Kebenaran selamanya adalah kebenaran
(tentunya Untuk diriku sendiri)

16.5.06

Meneladani Ahmadinejed

Cerita Rosiana Silalahi, Reporter dari SCTV dalam Kompas(14/5) memang menjadi bukti kalau Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejed seorang Presiden yang sangat luwes dan tentunya sederhana(seperti yang dikatakan sejumlah Media).
Selama 3 hari berturut-turut Kompas(11-14), mengupas tentang Mahmoud Ahmadinejed yang sedang di Indonesia menghadiri pertemuan D-8 di Bali. Di media itu diceritakan tentang kesederhanaan dan pengetahuan yang luas yang dimiliki oleh Presiden Iran, Bahkan Kusmayanto Kadiman,Minristek yang mendampingi Ahmadinejed-pun memuji-mujinya. Kesederhanaan beliau tidak hanya dari segi fisik berupa pakaiannya tanpa dasi, Sepatu, kaos kaki,celana panjang, baju putih dan jas tanpa embel-embe merk terkenal tetapi juga keluwesannya terhadap semua orang. Sebagai mantan Dosen ITB,Kusmayanto Kadiman juga mengatakan bahwa ahmadinejed adalah seorang dosen favorit, yang berbicara tanpa banyak basa-basi membuang waktu dengan kalimat pembuka dan mempunyai rasa humor tinggi.
Ahmadinejed juga diceritakan adalah aktivis mahasiswa yang pada masa mudanya ikut memperjuangkan hak dan moral kaum yang lemah ketika rezim syah reza pahlevi berkuasa yang tidak bisa didikte oleh siapapun, dan sikap ini masih bertahan sampai sekarang ketika beliau menjadi Presiden Iran yang tidak mau didikte oleh barat.
Ditengah krisis ketokohan di tanah air, tidak apa-apalah kalau kita bisa meneladani sifat dan sikap beliau ini.

11.5.06

27.4.06

Pendidikan Peradaban dan Generasi Beradab

Harus kita akui masih banyak generasi muda saat ini yang mudah emosi dan lebih mengutamakan otot daripada akal pikiran. Kita lihat saja, tawuran bukan lagi milik pelajar SMP dan SMA tapi sudah merambah dunia kampus mungkin yang terbaru adalah di Universitas Pattimura. Atau kita jarang melihat demonstrasi yang santun dan tidak menggangu orang lain baik kata-kata yang diucapkan dan prilaku yang ditampilkan. Kita juga kadang-kadang jadi ragu apakah demonstrasi yang dilakukan mahasiswa murni untuk kepentingan rakyat atau pesanan sang pejabat.

Kalau Beruntung

"Skripsi kapan yu?" pertanyaan yang sering diucapkan teman-temanku, ketika ditemu di jalan, dikampus atau dikos. Jawabku "yah secepatnya, Kalau beruntung habis PKN terus skripsi". Jawaban yang cukup aneh, karena disitu ada jawaban kalau beruntung, sepertinya tidak yakin akan kemampuan sendiri. Kalau menurutku tidak begitu, keberuntungan akan ada kalau ada kesempatan dan persiapan. Artinya tidak ada keberuntungan kalau kita tidak mempersiapkan dan tidak mencari kesempatan. Nah ini yang sedang dilakukan, mempersiapkan segala yang dibutuhkan setelah lulus dan mencari kesempatan untuk "secepatnya" lulus.

Jadi ketika kita "ngomong" kalau beruntung jangan diartikan secara tiba-tiba dapat sesuatu kalau orang jawa bilang "ujug-ujug" tetapi artikanlah bahwa keberuntungan itu juga ada prosesnya.