27.4.06

Pendidikan Peradaban dan Generasi Beradab

Harus kita akui masih banyak generasi muda saat ini yang mudah emosi dan lebih mengutamakan otot daripada akal pikiran. Kita lihat saja, tawuran bukan lagi milik pelajar SMP dan SMA tapi sudah merambah dunia kampus mungkin yang terbaru adalah di Universitas Pattimura. Atau kita jarang melihat demonstrasi yang santun dan tidak menggangu orang lain baik kata-kata yang diucapkan dan prilaku yang ditampilkan. Kita juga kadang-kadang jadi ragu apakah demonstrasi yang dilakukan mahasiswa murni untuk kepentingan rakyat atau pesanan sang pejabat.

Kalau Beruntung

"Skripsi kapan yu?" pertanyaan yang sering diucapkan teman-temanku, ketika ditemu di jalan, dikampus atau dikos. Jawabku "yah secepatnya, Kalau beruntung habis PKN terus skripsi". Jawaban yang cukup aneh, karena disitu ada jawaban kalau beruntung, sepertinya tidak yakin akan kemampuan sendiri. Kalau menurutku tidak begitu, keberuntungan akan ada kalau ada kesempatan dan persiapan. Artinya tidak ada keberuntungan kalau kita tidak mempersiapkan dan tidak mencari kesempatan. Nah ini yang sedang dilakukan, mempersiapkan segala yang dibutuhkan setelah lulus dan mencari kesempatan untuk "secepatnya" lulus.

Jadi ketika kita "ngomong" kalau beruntung jangan diartikan secara tiba-tiba dapat sesuatu kalau orang jawa bilang "ujug-ujug" tetapi artikanlah bahwa keberuntungan itu juga ada prosesnya.