25.1.06

Hak Angket DPR

seperti yang diduga usulan DPR untuk mempertanyakan dan menyelidiki kebijakan pemerintah soal impor beras melalui penggunaan hak angket dan interpelasi akhirnya kandas Dalam rapat paripurna, selasa(24/1), kedua usulan itu tidak mendapat dukungan suara mayoritas. Inilah permainan politik yang ada di DPR kita di mana DPR yang seharusnya memikirkan rakyat ternyata haya mementingkan kepentingan "pengusaha" dan "penguasa". Seperti yang terlihat sekarang, ketika sebelumnya pendukung mayoritas di DPR adalah pendukung hak angket dan interpelasi eh setelah dilakukan sidang paripurna ternyata sebaliknya yang berdiri ketika dilakukan voting kalah dengan yang duduk. Yang berdiri adalah para pengusul hak angket sedangkan yang duduk adalah penolak hak angket.

Siapa bilang DPR tidak "busuk", saya bilang DPR "busuk" tidak hanya yang menolak hak angket (yang emang busuk) yang mengusulkanpun kemungkinan juga busuk. Kenapa? menjadi rahasia umum dimana DPR selalu ada permainan kepentingan, mungkin saja yang mendukung hak angket kepentingannya tidak tersalurkan sehingga mendukung begitu juga yang menolak yang jelas-jelas seenaknya sendiri, wong jelas-jelas IMPOR beras membuat Petani semakin miskin malah menolak. Kita harus berpikir biarlah "sengsara tetapi sementara" walaupun dengan impor beras harga beras menjadi lebih mahal tetapi sebentar lagi kan "panen raya" kenapa harus impor? nati juga tercukupi dengan produksi sendiri. Dengan impor beras jelas menguntungkan vietnam(pengekspor) dan pejabat (ijin) dan penyalur(pengusaha), dimana letak rakyat kecil (petani).

Kenapa walau di ganti sudah 5 kali tetap saja tidak ada presiden yang memahami kepentingan rakyat.

0 Comments: